Tanya Jawab Bareng Dosy Omar, Sutradara Film Dokumenter Profesional

by September 12, 2014 0 comments
Dosy Omar adalah seorang sutradara metropolitan yang khusus menggarap film dokumenter. Salah satu garapannya yang terkenal adalah Metamorfoblues, sebuah film dokumenter tentang realita kehidupan Slank dan Slankers di Indonesia. Suatu hari, Kinne Komunikasi mendapat undangan dari Infis / Independen Film Surabaya untuk nongkrong bareng Dosy di Warung Troya Surabaya. Kami pikir lumayan lah, kami bisa tanya-tanya seputar realita industri film dokumenter langsung dari ahlinya. Bonusnya, ternyata ada pula screening film Honey, I’m Home, garapan dokumenter terbaru Dosy. Film ini menceritakan tentang hari pertama seorang narapidana pencuri sepeda yang divonis selama 7 bulan akhirnya dibebaskan dari penjara. Kamera Dosy mengikutinya selama seharian penuh dan menangkap sejumlah momen-momen dilematis yang terjadi di kehidupan sang tokoh utama. Tak heran kalau film ini berhasil memenangkan Film Pendek Dokumenter Terbaik dari XXI Short Film Festival 2013

Halo Dosy, bisa diceritakan dong proses produksi film Honey I’m Home. Salah satu scene pembukanya kan diambil di dalam lapas ya?
Saya pegang kamera, langsung masuk lapas. 

Impromptu banget ya. Bagaimana ceritanya Anda bisa mendapatkan hak eksklusif seperti ini?
Problem dari sistem lembaga pemasyarakatan kita adalah, setelah mantan narapidana keluar dari penjara, seharusnya mereka bukan lagi tanggungjawab Dinas Sosial, melainkan Dinas Tenaga Kerja. Namun seringkali mereka masih dianggap jadi tanggungjawab Dinas Sosial. Film ini salah satunya bertujuan untuk mengurai kesalahpahaman tersebut. Maka saya yakin ketika kita gunakan logika ini untuk menjelaskan tujuan kita dengan baik-baik, Dinas Sosial pasti mau bantu. Dan buktinya, Dinas Sosial memang membantu. Ketika saya minta daftar narapidana yang akan dibebaskan pada hari itu, saya diberi banyak sekali tumpukan arsip. Ada pembunuh, pemerkosa. Nah, di antara tumpukan itu, ada seorang maling sepeda jengki. 

Bagaimana Anda meyakinkan tokoh utama agar mau direkam?
Awalnya dia memang menolak. Tidak mau direkam. Namun setelah kita ajak ngobrol, saya temukan fakta bahwa dia tidak pernah dijenguk siapa-siapa selama 7 bulan masa pidana. Setelah cerita-cerita, ternyata istrinya di rumah masih marah sama dia. Maka saya bilang ke dia, “Bro. Kalau lu mau difilemin, mungkin nanti pulang, istri lu bisa agak baikan dikit kalau lihat orang-orang pegang kamera”. Nah dia akhirnya mau.

Berarti syarat sutradara film dokumenter adalah harus pintar persuasi?
Haha, nggak juga. Menurut saya akan lebih pas jika dibilang bisa memposisikan diri.

Bagaimana seorang sutradara dokumenter menghasilkan uang?
Pintar-pintar cari kontrak aja. Misalnya ketika bikin proyek dokumenter A, maka carilah lembaga-lembaga yang berkaitan dengan dokumenter A tersebut, kemudian pitching ide dokumenter kalian. 

Berapa banyak yang dihasilkan? 
Ya seperti itulah. Pintar-pintarnya kita aja untuk manage uang. Kalau pas ada proyek ya hidup senang, kalau pas lagi gak ada, apalagi di akhir bulan ya.. kucing-kucingan sama istri. Anggap seperti freelance. Keuntungannya adalah, kalian bisa mengerjakan sesuatu yang benar-benar kalian cintai.

Gak ada rencana bikin Production House sendiri?
Kita dulu pernah bikin. Tapi karena job yang saya terima secara personal rupanya sudah cukup banyak, lebih banyak dari yang asalnya dari studio, maka saya pikir buat apa kita buang-buang duit untuk cost sewa tempat. Sewa tempat di Jakarta mahal. 

Kalau kami mau produksi film dokumenter, apa saran terbaik yang bisa Anda berikan? 
Tambahkan muatan konten lokal ke dalam film kalian. Bule paling suka jika nonton film dengan unsur lokal yang tidak pernah mereka tahu. Misalnya di dalam film Metamorfoblues, ada sebuah adegan dimana aparat melucuti sabuk dan gesper para Slankers yang ingin masuk ke stadion konser (tujuannya menghindari tawuran berdarah) dan menjajarkannya di tembok. Hal seperti cuma ada di Indonesia. Ini pula yang menurut saya jadi salah satu pertimbangan kenapa Metamorfoblues bisa tembus mendapat Penghargaan Khusus Film Dokumenter dari FFI 

Oke Dosy, thank you telah menginspirasi kami. Semoga industri film di Indonesia semakin berjaya. Selamat datang di Surabaya ya..

KINNE KOMUNIKASI

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com