Workshop Intermediate Multi Camera Disperindag dan Infis

by September 05, 2014 0 comments
Workshop ini diselenggarakan selama 3 hari di Tretes Raya Hotel, digagas oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Infis (Independen Film Surabaya). Outputnya adalah sebuah film yang digarap dalam waktu seharian penuh. Kinne Komunikasi mendapat undangan untuk mengirim 3 orang perwakilan. Maka, setelah workshop ini selesai sekitar seminggu yang lalu, saya kebagian pekerjaan rumah untuk menulis laporan tentang apa saja yang kami dapat dari Workshop Intermediate Multi Camera ini.

1. 5+5 sama dengan 10 adalah Matematika, 10 sama dengan ... adalah Kreatifitas.

Mustofa Agus, salah satu narasumber, seorang dosen sinematografi di sebuah universitas sekaligus blogger di pakgurutoto.com, memberitahu kami bahwa seringkali kita terkungkung pada norma-norma yang justru membatasi cara kita berpikir dan memandang sebuah obyek. Misalnya dalam contoh di atas, 5+5 pasti hasilnya 10. Jawaban ini sudah paten. Tetapi, bagaimana jika pertanyaannya di balik menjadi: Bagaimana mendapatkan angka 10? Nah, melihat dunia dengan cara berbeda seperti inilah bagaimana caranya untuk brainstorming kreatifitas.

2. Siapa target market film Anda?

Fauzan Abdillah, narasumber berikutnya, seorang pengajar sinematografi sekaligus penggiat Infis, mengajarkan tentang pentingnya melihat target market dari film kita sebelum menentukan bagaimana film ini akan dikemas. Sebuah film independen pasti memiliki segmentasi audiens. Apakah dia nanti akan disaksikan oleh bapak-bapak, anak kecil, remaja, pegawai pemerintah, seniman, atau pecinta film lainnya. Semua segmen audiens ini memiliki selera yang berbeda-beda. Sehingga film Anda harus menyesuaikan dengan selera target audiens aslinya. Begitu pula dengan festival. Di balik festival pun ada segmen yang berbeda-beda. Kalau mau menang ya ...

3. Ada keajaiban di balik toleransi dalam sebuah kerja tim.

Membuat film seharian penuh untuk discreening pada malam harinya adalah sebuah keajaiban. Apalagi ketika Anda membawa laptop setengah kuat ditambah Adobe Premiere untuk editing. Saya sangat bersyukur karena diberangkatkan bersama dengan 2 sahabat yang mampu membentuk keajaiban ini: Ilham Akbar dan Amelia Vanya. Toleransi dan saling pengertian adalah apa yang membuat tim kami bertahan. Saya harus memaklumi ketika kedua orang ini sedang kecapekan dan ingin bercanda di tengah pra produksi yang serius. Mereka juga mengerti untuk melanjutkan proyek ini sendiri ketika saya sedang capek berat. Toleransi seperti inilah yang membentuk sebuah tim yang solid, saling memberi semangat, dan mampu berjuang bahkan sampai menit-menit terakhir. Cakep.

Taufik, Ilham, Vanya.
Maaf agak narsis, kita kesulitan cari foto yang formal. 

Tim lain dan penyelenggara, secara suportif juga memberikan toleransi mereka kepada kami. Jadi melalui tulisan ini, kami sekaligus menyampaikan terimakasih kepada Mustofa Agus, Fauzan Abdillah, Teman-teman Infis, Tim dari Sinematografi Unair, Animasi JITC, teman-teman dari Universitas Pasuruan, Art Director kami tercinta: Dian Indriani, dan teman-teman dari SMK 2 Buduran: Bagas dan Alfian (serius men, kami sepakat untuk angkat topi. semuda itu kalian sudah bisa bikin film sebagus itu). 

Workshop ini diselenggarakan di Tretes Raya Hotel. Tretes Raya adalah sebuah hotel bintang 4 yang sangat megah di tengah tempat wisata Tretes dengan pemandangan yang luar biasa menawan. Anda harus lihat pemandangannya ketika malam hari. Jadi, sangat mudah untuk mengoleksi shoot demi shoot yang indah.

Hasil dari workshop ini adalah sebuah dokudrama tentang perkembangan industri kreatif Indonesia berjudul “Dari Riak ke Gelombang”. Di dalamnya, ada pendapat yang kritis dari 2 narasumber kami: Adhicipta R. Wirawan (founder Mechanimotion Studio) dan Imaniar Ramadhani (founder Studio Selamat Pagi) mengenai pelaku industri kreatif. 


Pemutaran akan diselenggarakan di BG Junction hari Sabtu 6 September 2014 mulai pukul 14.00 WIB bersama dengan 2 film pilihan dari Kinne Komunikasi lainnya, yakni Flip pilF dan Klepto Hero. Mengutip ungkapan dari mas Fauzan, “Seni bukan sesuatu yang ada patokannya. Film tidak ada yang jelek.”

Tapi, ketiganya bagus banget lho. Serius :D Jadi, dateng ya...
Salam sineas,
- Taufik M. Aditama -

KINNE KOMUNIKASI

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com